BONDAN DAN TUKANG OJEK (XXIV)

toolbar maker oleh: Oesman Ratmadja          BONDAN malah tidak ingin memberi uang sepeserpun, pada seorang pengem...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XXIII)

toolbar maker oleh: Oesman Ratmadja Sabar merasakan, bimbang dan ragunya sudah hilang. Rasa malunya pun lenyap. Sabar sudah...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XXII)

toolbar maker oleh: Oesman Ratma dja BONDAN memperhatikan dengan seksama rumah yang ditunjukkan Sabar. Dengan seksama pu...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XXI)

oleh:Oesman Ratmadja toolbar maker    “ Iya, boss. Mestinya memang mesti seperti yang baru saja boss bilang. Harap maklu...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XX)

<!-- Begin BidVertiser Referral code --> <script language="JavaScript">var bdv_ref_pid=550991;var bdv_ref_type=...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XIX)

oleh: Oesman Ratmadja     Bondan meninggalkan mobilnya di parkiran sebuah hotel mewah. Ransel dan sepatunya yang be...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (18)

toolbar maker oleh: Oesman Ratmadja Bondan meninggalkan mobilnya di parkiran sebuah hotel mewah. Ransel dan sepatunya yang ...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XVII)

toolbar maker oleh: Oesman Ratmadja       M ENINGGALKAN prilaku buruk, memang tak semudah meninggalkan utang di warung r...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XVI)

oleh: Oesman Ratmadja “Aden memanggil mau titip beli rokok ?” “ Si mbok belum jadi ke warung, kan?” “ Yaa belum sempat d...