BONDAN DAN TUKANG OJEK (XV)

oleh: Oesman Ratmadja     Raungan sirene ambulan yang memekakkan telinga, entah sekedar menyuarakan permintaan agar ...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XIV)

oleh: Oesman Ratmadja Di saat seperti itu, mbok Sinem malah mengabarkan Bondan sedang sakit. Padahal dia sendiri, sedang sibuk m...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XIII)

oleh:Oesman Ratmadja Tapi Johan punya banyak akal. Setelah sejenak berpikir, dia bangkit dari kursinya. Mendekat. Menatap tante S...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XII)

Cerita bersambung “ Ada apa, sih, nelpon saya sampai berkali kali….maaf…maaf… saya jadi sangat tergang gu, tau….....

BONDAN DAN TUKANG OJEK (XI)

oleh: Oesman Ratmadja Teriakan Bondan, mengejutkan mbok Sinem yang se dang mengisi botol bekas sirup yang dilapisi handuk denga...

BONDAN DAN TUKANG OJEK (X)

oleh:Oesman Ratmadja... Mbok Sinem tak menyahut. Ia diam tapi matanya memperhatikan dengan tajam, ke arah putra majikannya yang ...

CATATANKU (SATU)

Kemarin, ketika isteriku bilang mau belanja karena stok sembako di rumah sudah tak tersisa, aku ternganga. Bagaimna bisa tidak ternganga ji...

TENGKAR SUAMI ISTERI

oleh: Oesman Ratma dja   Hari masih pagi sebanget bangetnye. Ayam aje baru kukuruyuk sekali lantaran masih merasa ngantuk. Eh, di ...

CATATAN HARIAN

oleh : Oesman Ratmadja Ngorek ngorek bak sampah ketika pagi masih membuta tak kutemukan emas terlebih berlian plus permata tapi ...

NASIB OH NASIB

oleh: Oesman Ratmadja   JELANG pulang kantor, MEHONG ambil kertas dan menulis seperti ini: MAAF.. mulai hari ini saya insaf naruh uang...