SIRAJAPANTUN: RAJA BIJAKSANA

SIRAJAPANTUN: RAJA BIJAKSANA:

KARENA hujan, Raja Negeri Damai, yg anti pengawalan tentara istana, mengambil sendiri payung kesayangannya. Dan ia pun pamit pada permaisuri krn ingin ngopi di warung kopi Suara Rakyat, krn di saat ngopi di sana ia bisa leluasa berbincang bincang dgn rakyatnya. Tentu saja pemilik warung dan beberapa pengunjung, kaget. Sebab, di hujan lebat, sang Raja tiba dgn pakaian basah kuyup, tapi di tangannya tergenggam payung.
" Paduka, kenapa paduka lbh rela berbasah kuyup timbang menghalau hujan dengan payung?" Tanya pemilik warung yg kemudian bergegas menyeduh kopi khas untuk rajanya.
"Iyaa paduka raja. Mengapa payung di tangan tak dimanfaatkan?" Tanya seorang rakyat yg juga biasa ngopi tapi juga biasa ngutang, dan pasti bayar kalau sedang ingat sama hutang2nya.
"Apakah alu tak boleh berbasah kuyup?" Sahut sang raja sambil duduk di bangku panjang, dan membiarkan dirinya kedinginan.
"Tapi, paduka adalah raja kami?" Kata pemilik warung sambil menyediakan kopi dengan sikap yang sangat santun.
" Memang Apa beda aku yang jadi raja kalian dengan kalian ?"
Pemilik warung tercengang. Pun pengunjung lainnya.Mereka saling bertatapan. Tak mengira, jika raja bertanya dengan kalimat yang sangat sederhana tapi sulit dijawab krn mereka sadar, bagaimana pun pasti ada perbedaan antara raja dengan rakyatnya.
Karena tak ada yg menjawab pertanyaannya, sang Raja membiarkan saja mrk tercengang. Diapun asyik menikmati kopi panasnya. Setelah habis, cepat-cepat minta dibuatkan kopi baru.
"Tak bolehkah aku minta kopi lagi?" Raja terpaksa bertanya, krn pemilik warung masih saja terlolong lolong.
"Bo..bo..boleh. Malah sangat boleh paduka. Hanya, bolehkah kami menjawab dengan blak-blakan pertanyaan paduka raja?" Tanya pemilik warung sambil bergegas menyiapkan kopi lainnya.
"Jawablah. Aku suka jika rakyatku terbuka. Hanya, aku tak suka bila rakyatku buka buka busana di depan umum terlebih buka-bukaan yang diarsipkan ke dalam sebuah video," sahut sang raja.
Lalu, apa yang dikatakan oleh pemilik warung setelah ia menaruh segelas kopi baru dengan sangat santun di hadapan rajanya?
" Tuanku...kemarin nambah sampai tiga gelas tapi langsung bablas saat terserang sesak nafas. Hamba hanya mengingatkan agar hal serupa tak teulang, karena dari menjual kopi hamba bisa dapat makan"
Mendengar penjelasan si pemilik warung, raja menghubungi ajudan dan memerintahkan agar membayar kopi yang kemarin diminum, dan memberi bonus, karena si pemilik warung telah mengingatkan kalau raja belum bayar kopi. Membuat pemilik warung tercengang, namun bergegas raja mengatakan "Aku tak ingin gara gara kopi tiga gelas yang kureguk, di akhirat kelak mulutku digaruk oleh kemurkaan Tuhan"  
 

0 Response to "SIRAJAPANTUN: RAJA BIJAKSANA"