oleh : Oesman Ratmadja
TIAP
anak-anak TK BURUNG KUCICA nyanyikan lagu BURUNG NURI yg
terbang tinggi, naik turun di atas dahan, si burung Kakak Tua,
pasti kesal. Sebab, dia yang hanya hinggap di jendela dan kesal sama
kakek yang giginya tinggal dua, tak cuma merasa tidak diperhatikan. Tapi juga
merasa diburung tirikan. Karena sudah pintar bicara, akhirnya burung Kakak Tua protes saat bu Guru dan anak asuhnya kembali menyanyian
Burung Nuri dan tidak juga nyanyi Burung Kakak Tua
"BU Guru jelek ! Bu Guru
Jelek !" Kata si burung kakak tua, sambil melihat ke bu guru yang namanya Marlyn tapi buntutnya bukan Manroe tapi Marina.
Yang kemudian marah dan tersinggung bukan cuma bu Guru. Murid muridnya juga kesal. Sebab, sudah tau bu gurunya tidak cantik, eh dikatain jelek
Para murid ikut meninggalkan kelas dan berbaris di belakang gurunya yang nyatronin sang Burung
Kakak Tua yang tinggal di areal TK Burung Kucica sejak TK didirikan,
bersama burung nuri, yang sangkarnya jauh lebih mewah.
" Rasain
kamu..rasain kamu. Habis hobinya ngiri,sih?" ledek burung nuri,
saat melihat bu guru dan muridnya menyatroni sang burung kakak
tua.
"Hai kakak tua, kenapa kamu ngatain saya?" Tanya bu
guru, sambil nahan emosi, dan ia gak mau mukul karena kalau kakak tua mati takut
disuruh ganti oleh pemilik Yayasan BURUNG SIAPA TUH, yg membeli sang
kakak tua dgn harga mahal.
"Aku kesal karena bu guru sukanya
nyanyikan lagu Burung Nuri. Pada hal, kan, bisa selang seling nyanyikan burung dari jenisku. Nyatanya, bu guru cuma nyanyiin si Burung Nuri tiada henti, " sahut sang
kakak tua dengan sikap tenang dan santai.
Bu Guru dan murid TK
tercengang. Mereka Saling pandang. Tak nyangka, kalau si Kakak Tua,
yang peka dan berani protes juga mengatakan," Ini suatu bukti,
bu guru tidak mengajarkan tentang akhlak berkeadilan pada
anak-anak"
Karena GURU, artinya DiGugu dan ditiRU, setelah langsung menyadari burung saja berhati nurani, bu guru yg semula
kesal, lalu bergegas mengajak anak-anak utk menyanyikan lagu berjudul
BURUNG KAKAK TUA. Tapi setelah bu guru mengajak anak anak menyanyikan burung kakak tua, giliran anak-anak yang
langsung protes.
" Saya tdk mau. Sebab, nyatanya, kakek saya,
walau sudah tua giginya masih banyak," kilah Albi.
"Saya
juga tidak mau." sambar Boneng. "Sebab, sejak lahir saya
sudah tidak punya kakek, dan kalau dengan lagu itu membuat saya sedih,
siapa yang bisa dan mau jadi kakek saya"
" Saya juga protes, bu
" TOING gak mau kalah set. " Kalau saya, justeru
tersinggung. Sebab, mesti kakek saya giginya memang tinggal dua, tapi
diajarin nggak boleh bilang Kakek sudah tua giginya tinggal dua, karena dengan sesama saya diajarkan untuk tidak boleh menyinggung perasaan kakek"
Melihat kenyataan, sang burung
Nuri yg sejak awal menyimak, ngakak. Hahahahahahahahaha. Tahukah kau,
ini pertanda, manusia itu sebenarnya sangat tak siap menghadapi masa
tua.
Bu Guru yg tak tau bahasa burung, smaa sekali tak tahu kalau saat bersamaan burung kakak
tua sedang berseteru dgn burung Nuri. Makanya, hanya minta agar burung
kakak tua memaklumi mengapa ia hanya nyanyi burung Nuri. " Oke..
tapi ijinkan aku nyanyikan lagu BURUNG NURI"
kata sang kakak
tua, yang akhirnya meminta syarat. Setelah dipersilahkan oleh bu Guru
dan anak-anak TK, tanpa hirau pada burung nuri yg senyam senyum,
burung kakak tua yang pintar ngomong pun, segera bernyanyi.
Burung nuri terbang Tinggi
Burung Suami bu guru dan burung bapaknya
anak-anak
Nggap pada bisa terbang.....
Mendengar lagu yang mereka
biasa nyanyikan diplesetkan, Bu Guru dan anak-anak TK, bukannya marah
malah ngakak sambil bergegas berlari ke dalam kelas.
Karena bu guru malah ngakak dan tidak melakukan protes, giliran si burung Nuri yang menumpahkan kesal.
" Nggak tau diri banget,
deh, lu. Dah kakak tua, bukannya inget mati malah nyebut nyebut burung yang
bukan dari jenis kita dan memang nggak bisa terbang"
"Emangnye gue pikirin,"
sahut si kakak tua sambil kembali menyanyikan lagu tersebut dgn
kalimat yang sama
0 Response to "PERSETERUAN BURUNG"
Posting Komentar