NASI SUDAH JADI LONTONG

AWALNYA sih mau ngejudulin pakai pepatah yang sudah sangat populer, Nasi Sudah Jadi Bubur. Tapi, yang lantas teringat nasi tak sebatas bisa dibikin bubur saja. Saya sendiri suka bikin makanan dari nasi yang diolah menjadi sejenis krupuk alias gendar. Cuma, yang paling sering saya lakukan mengolahnya menjadi lontong. Jenis makanan khas Indonesia ini, pasti tak asing bagi anda
Maklum, sepuluh tahun salam saya pernah jualan lontong lontong isi dan lontong tanpa isi. Lontong isi, di dalamnya  ada irisan kentang, wortel dan daging cincang. Malah, ditambah sebuah cabe rawit geude yang pedasnya, wow. Biasanya, saya sengaja tak menjelaskan kalau di dalam lontong isi yang saya buat ada rawitnya.
Bukan untuk suprise. Tapi, sebagai upaya untuk melihat karakter pembeli apakah yang bersangkutan termasuk orang yang berhati hati, atau sebaiknya, ceroboh. Bila ceroboh, pasti setelah membuka daun dia bakal langsung menggigit dengan semangat mengobati lapar, dan...saat itulah dia akan teriak atau setidaknya terkejut karena lontong yang baru saja dimakannya ada rasa pedas.
Tentu saja yang berhati hati tidak akan merasa terkejut. Karena tahu ada rawit super yang pedesnya wow banget, akhirnya tergantung padanya. Jika mau sekalian dimakan, meski memang pedas namun sama sekali tak terkejut karena dia sadar sedang makan lontong isi pakai cabe rawit. Jika tidak ingin menikmati lontong ples cabe rawit, yang bersangkutan tinggal membuang cabe rawitnya. Dan dia tak perlu merasa malu, karena saya tak pernah mengatakan, waaaah payaah, masa takut sama cabe rawit.
Tapi, takut atau berani makan sama cebe rawit super pedas, bukanlah persoalan. Baik bagi saya apalagi untuk mereka yang gemar lontong isi buatan saya dan suka dengan lontong sayur, yang kata mereka lontong sayurnya muantap karena sayur nangka atau sayur kacang panjang olahan isteri saya rasanya cocok sama selera lidah mereka.
Sumpah, yang dikatakan oleh mereka tak membuat isteri saya jadi geer. Dia malah terus berusaha melakukan dua hal. Pertama menjaga kualitas rasa agar pembeli tidak bosan tapi malah terus berlangganan. Kedua, berusaha meningkatkan kualitas rasa agar makin enak. Tujuannya, yaa sederhana saja, kok. Agar mereka menggosipkan rasa lontong sayur yang lezat, kepada teman atau orang yang mereka kenal.Manakala harapan itu dilakukan oleh mereka, maka saya tak perlu menyiapkan dana untuk memasang iklan di media cetak dan elektronik.
Bukan mau diiklankan secara gratis. Tapi, meski lontong sayur dan lontong isi saya laku keras, saya tak bakal mampu memasang iklan di media. Kalau dipaksa, malah bangkrut. Sebab, omset penjualan terbesar hanya maksimal tiga liter beras. Hasilnya, cukup untuk makan saja. Cuma, yang membuat saya tenang, yang saya jual maupun yang saya makan, halalnya jelas.
Sebab, lontong buatan saya dan isteri, hanya menggunakan bahan baku yang natural, Dan, sampai kapanpun kami tak pernah tertarik untuk membuat lontong campur boraks dan bahan pengawet. Saya tak mengerti, mengapa justeru banyak pedagang makanan yang menggunakan zat pewarna dan borak, Padahal, upaya seperti itu sama saja dengan melakukan perbuatan buruk.
Biasanya, siapapun orangnya, yang terbiasa melakukan perbuatan buruk - dalam bentuk apapun, satu saat akan menerima akibat. Dan saat balasan dari Yang Maha Esa datang kepada pelaku perbuatan buruk, umumnya tanpa rasa malu mengatakan sangat menyesal. Hanya, penyesalan mereka dianggap percuma, karena semua sudah terjadi dan kalau nasi sudah jadi lontong, sangatlah mustahil dikembalikan lagi menjadi nasi.
Mengapa masyarakat selalu mengatakan NASI SUDAH JADI LONTONG dalam menanggapi penyesalan seseorang yang kerap berbuat buruk ?
Menurut Ketua RT di lingkungan saya yang minta identitas resminya dirahasiakan, bakal seperti itu karena meski mereka datang ke rumahnya dan mengatakan bersedia nelan stempel, yang bersangkutan tak akan memilki kemampuan untuk memutar waktu agar kembali ke saat saat dia mulai melakukan keburukan.
"Terlebih," kata beliau. " Yang namanya penyesalan itu tak pernah mau datang duluan. Dia selalu datang belakangan, karena kalau yang datang duluan itu biasanya dilakukan oleh mereka yang disiplin. Sehingga, masuk kantor selalu datang lebih awal. Begitu pun tiap datang ke mesjid."
Nah,,, itu kata pak Ketua RT di lingkungan saya.
Apa kata pak ketua RT yang jadi pemimpin di lingkungan anda? 

0 Response to "NASI SUDAH JADI LONTONG"