KALO ada yang ngaku waktu sekolah sempat atau secara intensif mempelajari Ilmu Memanggil Semut, boleh jadi sosok yang membuat pengakuan seperti itu tak lain seorang pendusta. Kalau bukan pendusta, pembohong alais tukang cipoa.
Mengapa harus disimpulkan begitu ? Gak lain lantaran sampai sekarang aja Ilmu Ngeledek Macan atau Ilmu Menipu Singa, gak pernah dimasukin ke kurikulum pendidikan. Nah, nggak mungkin, kan, ilmu memanggil semut disajikan sebagai salah satu mata pelajaran untuk murid di SD atau SMA?
Karena tidak mungkin alias mustahil itulah, banyak yang sengaja atau tidak sengaja malah malas jadi pehobi memanggil semut. Selain tidak ada komunitasnya, juga tidak terlihat adanya manfaat apalagi keuntungan yang bakal diperoleh, dari aktivitas memanggil semut.
Padahal, siapapun orangnya dan dimana pun berada serta dari kalangan apa saja, sangat bisa mempraktikkan ilmu memanggil semut, meski waktu sekolah tak pernah mempelajarinya. Nggak percaya?
Waaah jangan gichuuu dooonk. Apa sih salahnya kalau percaya saja. Percayalah, jika anda percaya maka saya lebih percaya jika anda justru sangat bisa memanggil semut. Untuk membuktikan apa yang saya katakan, cobalah ambil gula pasir yang selalu ada stock di rumah (kalau di rumah nggak ada stok gula, ketermaluan eh keterlaluan banget deh)
Setelah ambil gula, jangan sayang untuk menaburkannya di lantai atau di mana saja. Ditaruh di piring agar tetap bisa digunakan untuk ngopi atau masak juga gak apa apa. Setelah itu, bersabarlah sejenak. Artinya, silahkan menunggu kedatangan semut yang semula tak terlihat keberadaannya. Dan jangan kaget, jika tak lama berselang semut mulai datang. Tidak sendirian, tapi rombongan dan jumlahnya tak bakal bisa dihitung, karena jika mencoba menghitung, kentara banget jika tak ada kerjaan.
Tentu saja kita harus menyatakan salut dengan orang orang terdahulu, karena pepatah yang diciptakannya tak lekang ditelan jaman, tak rusak meski diberbagai instansi selalu ada korupsi dan jalan di sepanjang pantura-setiap tahunnya. selalu diperbaiki tiap musim mudik lebaran tiba.
Padahal, lebih baik jalan raya pantura dibuat sedemikian rupa. Artinya. dipermanenkan sebagai jalan yang kualiatasnya nomor wahid. Sehingga, kalau pun ada perbaikan tidak dilakukan setiap tahun. Tapi tiga puluh tahun sekali.
Karena memanggil semut tidak bisa dijadikan proyek sebagaimana jalan sepanjang pantura yang maunya malah dijadikan proyek oleh pengelolanya yang rindu dapat komisi, maka tak heran jika tak ada yang secara serius atau tidak serius, mempersoalkan. Padahal, justeru dari sinilah kita bisa dapat melihat secara langsung berbagai persoalan.
Mau membuktikan? Jika anda banyak atau malah kelebihan, hubungi teman teman anda di masa sd sampai perguruan tinggi. Katakan kepada mereka jika sekarang anda berada dalam kondisi super tajir. Saya yakin, jika sebelumnya anda dicuekin oleh siapa saja, dengan pengumuman itu, mereka yang kemudian tau anda sudah tajir, bakal kedatangan kawan lama atau kenalan baru. Bahkan, ada yang tak segan segan mengaku sebagai sahabat kental yang paling dekat dengan anda.
Malah, ada yang tanpa ragu apalagi malu, berani mengaku dirinya adalah saudara, atau masih keluarga dekat. Baik dari kakek maupun dari nenek.
Bila memanggil semut harus dengan gula, maka jika berminat memanggil untuk mengumpulkan teman lama atau teman baru, posisikan diri anda sebagai sosok super tajir yang siap membantu siapapun. Yakinlah, sangat jarang yang enggan berdekatan dengan anda.Malah, anda bakal bingung karena membuat anda jadi seperti seorang raja tanpa mahkota. Sebab, nyaris setiap saat semuanya sangat ingin selalu berada di samping anda.
Terlebih , jika anda tak sayang mengeluarkan uang, baik untuk mentraktir maupun untuk memberi pinjaman pada mereka yang mengaku anaknya sakit, isterinya mau melahirkan atau kepingin membayar biaya kuliah atau biaya masuk ke smp atau sma.
Namun, di saat seperti itu anda harus waspada. Terlebih jika ada yang secara blak blakan atau secara berbisik bisik, mengatakan, akulah sahabat sejati yang tak akan kehilangan dedikasi dan kesetiaan sampai akhir menutup mata.
Mengapa harus waspada? Karena sahabat sejati yang sesungguhnya, bukan mereka. Lalu siapa sahabat sejati sesungguhnya? Sahabat sejati yang selalu siap menemani anda sampai kelak diakhirat, cuma AMALIAH dan perbuatan baik yang dilakukan tanpa pamrih, tanpa berharap pujian dan tanpa hasrat lain selain melakukan kebaikan, seperti yang diperintahkan oleh Sang Khalik.
Mengapa harus disimpulkan begitu ? Gak lain lantaran sampai sekarang aja Ilmu Ngeledek Macan atau Ilmu Menipu Singa, gak pernah dimasukin ke kurikulum pendidikan. Nah, nggak mungkin, kan, ilmu memanggil semut disajikan sebagai salah satu mata pelajaran untuk murid di SD atau SMA?
Karena tidak mungkin alias mustahil itulah, banyak yang sengaja atau tidak sengaja malah malas jadi pehobi memanggil semut. Selain tidak ada komunitasnya, juga tidak terlihat adanya manfaat apalagi keuntungan yang bakal diperoleh, dari aktivitas memanggil semut.
Padahal, siapapun orangnya dan dimana pun berada serta dari kalangan apa saja, sangat bisa mempraktikkan ilmu memanggil semut, meski waktu sekolah tak pernah mempelajarinya. Nggak percaya?
Waaah jangan gichuuu dooonk. Apa sih salahnya kalau percaya saja. Percayalah, jika anda percaya maka saya lebih percaya jika anda justru sangat bisa memanggil semut. Untuk membuktikan apa yang saya katakan, cobalah ambil gula pasir yang selalu ada stock di rumah (kalau di rumah nggak ada stok gula, ketermaluan eh keterlaluan banget deh)
Setelah ambil gula, jangan sayang untuk menaburkannya di lantai atau di mana saja. Ditaruh di piring agar tetap bisa digunakan untuk ngopi atau masak juga gak apa apa. Setelah itu, bersabarlah sejenak. Artinya, silahkan menunggu kedatangan semut yang semula tak terlihat keberadaannya. Dan jangan kaget, jika tak lama berselang semut mulai datang. Tidak sendirian, tapi rombongan dan jumlahnya tak bakal bisa dihitung, karena jika mencoba menghitung, kentara banget jika tak ada kerjaan.
Tentu saja kita harus menyatakan salut dengan orang orang terdahulu, karena pepatah yang diciptakannya tak lekang ditelan jaman, tak rusak meski diberbagai instansi selalu ada korupsi dan jalan di sepanjang pantura-setiap tahunnya. selalu diperbaiki tiap musim mudik lebaran tiba.
Padahal, lebih baik jalan raya pantura dibuat sedemikian rupa. Artinya. dipermanenkan sebagai jalan yang kualiatasnya nomor wahid. Sehingga, kalau pun ada perbaikan tidak dilakukan setiap tahun. Tapi tiga puluh tahun sekali.
Karena memanggil semut tidak bisa dijadikan proyek sebagaimana jalan sepanjang pantura yang maunya malah dijadikan proyek oleh pengelolanya yang rindu dapat komisi, maka tak heran jika tak ada yang secara serius atau tidak serius, mempersoalkan. Padahal, justeru dari sinilah kita bisa dapat melihat secara langsung berbagai persoalan.
Mau membuktikan? Jika anda banyak atau malah kelebihan, hubungi teman teman anda di masa sd sampai perguruan tinggi. Katakan kepada mereka jika sekarang anda berada dalam kondisi super tajir. Saya yakin, jika sebelumnya anda dicuekin oleh siapa saja, dengan pengumuman itu, mereka yang kemudian tau anda sudah tajir, bakal kedatangan kawan lama atau kenalan baru. Bahkan, ada yang tak segan segan mengaku sebagai sahabat kental yang paling dekat dengan anda.
Malah, ada yang tanpa ragu apalagi malu, berani mengaku dirinya adalah saudara, atau masih keluarga dekat. Baik dari kakek maupun dari nenek.
Bila memanggil semut harus dengan gula, maka jika berminat memanggil untuk mengumpulkan teman lama atau teman baru, posisikan diri anda sebagai sosok super tajir yang siap membantu siapapun. Yakinlah, sangat jarang yang enggan berdekatan dengan anda.Malah, anda bakal bingung karena membuat anda jadi seperti seorang raja tanpa mahkota. Sebab, nyaris setiap saat semuanya sangat ingin selalu berada di samping anda.
Terlebih , jika anda tak sayang mengeluarkan uang, baik untuk mentraktir maupun untuk memberi pinjaman pada mereka yang mengaku anaknya sakit, isterinya mau melahirkan atau kepingin membayar biaya kuliah atau biaya masuk ke smp atau sma.
Namun, di saat seperti itu anda harus waspada. Terlebih jika ada yang secara blak blakan atau secara berbisik bisik, mengatakan, akulah sahabat sejati yang tak akan kehilangan dedikasi dan kesetiaan sampai akhir menutup mata.
Mengapa harus waspada? Karena sahabat sejati yang sesungguhnya, bukan mereka. Lalu siapa sahabat sejati sesungguhnya? Sahabat sejati yang selalu siap menemani anda sampai kelak diakhirat, cuma AMALIAH dan perbuatan baik yang dilakukan tanpa pamrih, tanpa berharap pujian dan tanpa hasrat lain selain melakukan kebaikan, seperti yang diperintahkan oleh Sang Khalik.
0 Response to "ADA GULA ADA SEMUT"
Posting Komentar