JANGAN UTAK ATIK ANDAIKATA

oleh : Oesman Ratmadja






SEBENARNYA Umpama sudah mengingatkan agar Misalkan lebih baik mengutak atik motornya yang rusak agar segera dapat dipakai kembali ke kampus dan sepulang kuliah bisa dimanfaatkan untuk ngojek, timbang mengutak atik kebiasaan Andaikata,  yang semakin bangga dengan hobi baru nya, ngopi di Wartegs (Warung Tegas Sekali)

Umpama juga sudah menjelaskan, Andaikata lebih suka makin kecanduan kopi lantaran jika nyeruput kopinya di Warteg (warung tegal) dia jadi hobi ngutang, Dan di Warung Tegal yang tak jauh dari kosanya, jangankan cuma ngopi. Pelanggan yang makan dua piring masih nambah dan setelah itu mesan kopi, selalu diperbolehkan ngutang.

Sedangkan Andaikata bukanlah tipikal yang  suka ngutang. Untuk itu, kepada Umpama dia pernah menjelaskan, dirinya tak mau mentauladani pemerintah yang sejak dulu sampai sekarang, selalu suka ngutang. Dan sampai saat ini hutangnya sudah menumpuk.

" Kan hutang harus dibayar. Nah, kalau dalam keadaan atau dalam kondisi hutang numpuk tiba tiba malaikat pencabut nyawa datang, dan dia ngajak gue pulang ke alam baka tanpa memberi konpensasi untuk menunda nyabut nyawa gue, kan lo bisa bayangkan gimana nasib gue di alam kubur. Duuuh bro, dosa hutang yang nggak terbayar tuh berat bro. Itu sebabnya gue lebih suka hobi ngopi, karena nyeruput kopi di Wartegs, harus bayar dan kagak boleh ngutang. 
Di Warung Tegal dekat tempat gue kos, meski gue lagi nggak berdoku, gak masalah dan gue masih bisa tetap ngopi. Soalnya, malah dianjurkan untuk ngutang. Kalau di wartegs, nggak bisa bro. Malah dianjurkan sebelum diseruput tuh harga kopi harus dilunasi. Jadi, ente paham kan, bro kenapa ogud lebih suka hobi ngopi timbang hobi numpuk hutang"

Saat Andaikata menjelaskan hal itu, tentu saja Umpama mengapresiasi dengan sangat serius. Makanya, dia tak pernah mau ngutak ngatik soal hobi ngopi yang makin melekat di diri Andaikata, Terlebih, kadangkala Andaikata juga suka mengajak Umpama ngopi bareng dan selalu dia yang mentraktir.

Lantas, kenapa Misalkan yang sudah diinformasikan dengan seksama malah mengutak atik hobi Andaikata, yang bisa lima gelas dalam sehari. Mengapa pula ngutak ngatiknya di hadapan Jikalau, yang tak pernah merasa sanggup memegang teguh rahasia. 

Jadi, tentu saja akhirnya jadi masalah. Gimana nggak jadi problema bila Andaikata yang dengar langsung apa yang dikatakan oleh Misalkan, disampaikan dengan sangat vulgar kepada Andaikata?

Malah, Jikalau nambah nambahin informasi buruk yang sebenarnya tidak diungkapkan oleh Misalkan
Tanpa ragu apalagi malu, Jikalau mengatakan, bahwa Andaikata berubah jadi somse akibat kebanyakan ngopi. 

" Kalau soal kopi sampai dijadikan judul catatan harian, yaa hanya Andaikata yang melakukan. Sebab, hari gini siapapun sudah sengaja malas membuat catatan harian, kecuali pedagang atau karyawan yang bertugas sebagai staf keuangan atau para timer yang mengontrol sopir angkot agar biaya rit, tidak dimanipulasi "

Nah, bagaimana mungkin ANDAIKATA tidak emosi dan tidak mau marah sama MISALKAN?
Yang kemudian pusing, tentu saja UMPAMA. Meski sebenarnya UMPAMA bisa saja cuwek dan memasa-bodohkan perseteruan antara ANDAIKATA dan MISALKAN, dan untuk itu dia bisa pergi entah kemana, tapi sebagai sohib, kayaknya gak patut jika membiarkan perseteruan dua sohibnya tak ditengahi.
Kalau semakin meruncing, bagaimana?
Kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan, kumaha?
Kalau dirinya dituding tak solider, kan juga repot. Masa biasanya dia solider malah berbalik mundur jadi tidak solider?

" Hadddeeeeh.... gue tuh jadi pusing tau," Umpama ngegerutu pada tembok berwarna hijau dan tembok tak berubah warna menjadi kuning, karena tak mendengar gerutuan Umpama yang dalam kondisi super kesal dan super sebel.

Agar konflik tak semakin berkecamuk seperti di Suriah, Umpama yang ingin menyelesaikan perseteruan agar  sohibnya kembali damai akhirnya memanggil kedua sobatnya yang sedang berseteru. Dan ketika ANDAIKATA dan MISALKAN sudah datang dan mereka tiba di saat bersamaan, Umpama mempersilahkan mereka duduk. Setelah keduanya terlihat tenang di kursi masing masing, UMPAMA mulai berusaha mengurai suasana agar ketegangan yang mulai tercipta luruh tanpa baku tendang baku tonjok .

" Kalain tau nggak kalau aku sedang jatuh cinta?"
Kedua sohibnya, kontan ternganga. Dan setelah ternganga, serempak mereka bertanya dengan kalimat yang sama.

"Jatuh cinta? Jatuh cinta sama siapa bro?"
"Jatuh cinta sama kopi. Gimana kalau sekarang kita ke warung kopi dan pesta ngopi sepuasnya. Soal siapa yang bayar, tak perlu kuatir. Sebab, aku siap mentraktir. setuju?"

ANDAIKATA dan MISALKAN spontan menjawab " Setujuuuuu"

  1. Eh busyet deh.... Gitchu doang nee

0 Response to "JANGAN UTAK ATIK ANDAIKATA"