JANGAN BIARKAN UMPAMA MERANA

JANGAN omongin soal jatuh pada Umpama. Walau dia memang bukan ahlinya, tapi dalam soal jatuh dia sudah sangat berpengalaman. Kalau mau dicatat yaa lumayan bererot. Sebab, Umpama pernah jatuh dari pohon kelapa setinggi sepuluh dan empat belas meter. Alhasil dia kagak kapok meski dari dua peristiwa jatuh dari pohon kelapa,  kakinya selalu patah. Tapi hikmahnya, Umpama jadi punya keakhlian metik kelapa meski pohon kelapa yang berbuah tingginya dua puluh meter

Waktu jatuh dari tiang listerik setinggi delapan meter, umpama yang ketika itu nafsu banget mau ambil layangan putus yang nyangkut di kabel listerik, memang harus dilarikan ke ruang ICU dan dirawat selama dua minggu. Tapi, kalau kemudian ada yang menyuruhnya masuk ke ruang ATM, dia lebih memilih kembali ke ruang ICU. Sebab, di ruang ICU dia dirawat. Di ruang ATM, paling paling cuma bengong atawa ngiler ngeliat orang lain ambil doku. Sedangkan Umpama gak punya ATM karena malas nabung di bank, karena lebih sering gak punya duit meski saku celananya ada delapan unit.

Selain pernah jatuh dari pohon asem dan pohong beringin, Umpama juga pernah jatuh dari bak truck gandengan, ketika mau pulang kampung numpang truck gandengan dan saat sadar kampungnya sudah dilalui truck gandengan yang membawanya, Umpama yang gak mau ke sasar lebih jauh, nekad mengambil tindakan ekstrim, loncat dari bak truck. Dan, alhamdulillah, jidatnya ke bentur ke aspal.
Dari peristiwa itu, Umpama nyaris layak dikumandangkan ucapan turut berduka cita oleh Jikalau, Misalkan dan Andaikata

Tapi, karena usia di tangan Tuhan, Umpama batal pulang ke kampung abadi dan dia bersujud syukur karena masih diperkenankan menikmati hidup dan menikmati indahny a dunia.

" Dia tuh cuma belum pernah jatuh dari pohon toge doang," ujar Misalkan, yang bersama Jikalau dan Andaikata kembali  bezuk ke rumah sakit, karena Umpama kembali dimasukkan ke sana akibat jatuh dari genting rumah dua tingkat.

Padahal ketika itu, cuma mau membetulkan genting. Tapi, karena bertepatan dengan hujan lebat yang turun bersama petir yang terus menerus menggelegar, Umpama yang sama sekali tak mau jatuh lagi dari ketinggian pohon atau bengunan, terpaksa membiarkan dirinya jatuh setelah terpeleset dia kaget dan sulit baginya menciptakan keseimbangan agar tidak jatuh.

"Timbang kesamber petir, kan gue lebih baik jatuh," kata Umpama dengan wajah sedih ples nahan kesal, karena baik Misalkan dan Jikalau atau Andaikata yang datang membesuk hanya membawa doa dan gak bawa buah, meski cuma seplastik buah ceri yang bisa diperoleh dengan gratis karena di depan rumah mereka aa pohon seri yng begitu lebat dan selalu berbuah.

Dari berbagai peristiwa jatuh yang pernah dirasakan langsung olehnya, Umpama tak mau membuat catatan peristiwa kehidupan yang dialaminya. Dia juga tak mau trauma dan tak heran jika semangat hidupnya lebih tinggi dari tiang listrik, pohon kelapa maupun pohon lainnya.

"Hidup tuh baru terasa hidup jika kita sering jatuh," kilah Umpama, yang diingatkan supaya tidak jatuh lagi, malah dengan enteng berkata seperti itu.

Makanya, Jikalau, Andaikata dan Misalkan gak pernah mau bawa buah tangan tiap kali Umpama dilarikan dengan gaya marathon ke rumah sakit terjauh atau terdekat.

Hanya, kali ini ketiga sohib Umpama masing masing membawa buah apel, buah anggur dan buah jeruk. Cuma, buah tangan mereka tidak dibawa ke rumah sakit. Melainkan di bawa langsung ke rumah kontrakkan Umpama.

"tumben kalian bawa buah tangan. Biasanya, tiap ke rumah sakit cuma bawa doa dan bawa harapan hampa untuk makan buah , " sambut Umpama.

" Yaa kami memang sengaja bawa buah, bro. Sebab, kali ini, kan ente bukan jauh dari pohon, tapi jatuh cinta," ujar Misalkan.

" Benar bro Umpama. Itu lantaran kamu jatuh cinta tapi ke hati yang menolak landasannya di jadikan tempat mendarat untuk cintamu yang suci namun dia tak peduli dengan kesucian cintamu," sela Andaikata.

" jadi," tambah Andaikata. " Kami sangat berharap lebih baik kamu banyak dan sibuk makan timbang memikirkan cewek yang menolak cintamu karena dia sudah punya pacar," tambah Jikalau, yang terlebih dahulu tahu Umpama gagal dalam bercinta, dan mengajak kedua rekannya untuk bersama sama menjaga Umpama agar batin rekannya yang kerap jatuh, tidak merana, 

0 Response to "JANGAN BIARKAN UMPAMA MERANA"