oleh : Oesman Ratmadja
JANGAN heran jika para koruptor sangat simpatik pada majelis hakim dan tidak suka dengan sosok jaksa. Pasalnya, bukan lantaran Jaksa yang bertugas sebagai penuntut hukuman, cenderung memaksimalkan masa hukuman yang ingin diterapkan ke para tersangka, khususnya koruptor. Tapi, lantaran para hakim dianggap sangat bijak.
Buktinya, hingga saat ini belum ada majelis hakim yang memvonis terdakwa koruptor dengan masa hukuman yang jauh lebih tinggi dari tuntutan Jaksa. Malah, tak sedikit yang berani membebaskan terdakwa yang oleh Jaksa dihadapkan ke persidangan dengan tudingan telah melakukan tindak pidana korupsi.
Kita tak pernah tahu mengapa hakim lebih suka menjatuhkan vonis hukuman yang jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa. Dan, kita juga tidak paham, mengapa jaksa penuntut umum seperti enggan naik banding, setelah dengan sadar mengetahui vonis hakim yang dijatuhkan untuk terdakwa, jauh lebih ringan dari jumlah hukuman yang diinginkan oleh jaksa.
Mestinya, vonis tidak lebih rendah dari tuntutan. Terlebih, untuk para koruptor.
Nyatanya, terdakwa kasus impor sapi yang oleh jaksa dituntut 17 tahun penjara, makin leluasa melepas senyum, karena jumlah hukuman yang ditetapkan oleh hakim, bukan tujuh belas atau lebih dari tujuh belas, eeh, malah menjadi empat belas tahun. Mengapa malah bukan makin berat tapi justeru divonis dengan jumlah hukuman yang lebih ringan?
"Wah... saya nggak ngerti, kurang paham dan sama sekali tidak bisa memberi komentar apapun. Sebab, begitulah kenyataannya. Sedangkan kenyataan lainnya, yaa begitulah. Sebab, meski saya bukan ahli hukum dan terlalu tidak paham dengan hukum, saya tetap punya hati nurani. Jadi, jika saya ditunjuk jadi hakim, maka yang akan saya lakukan hanya sebatas berusaha bagaimana caranya agar para calon koruptor membatalkan niatnya untuk mengkorupsi uang negara, baik dengan cara menyelewengkan jabatan maupun dengan cara mel;akukan mark up biaya proyek," jelas Mat Kupluk yang ketika diwawancarai oleh seorang teman yang mengaku wartawan, malah memperlihatkan bingungnya karena terdakwa kasus import sapi yang saat ditangkap bersama cewek, hanya divonis empat belas tahun.
Sang kawan yang mengaku wartawan, tentu saja ikut bingung karena dia tidak tahu lagi pertanyaan seperti apa yang akan dikemukakan, jika sampai saat ini memang belum ada satupun koruptor yang divonis hukuman lebih berat, dari tuntutan jaksa penuntut umum.
0 Response to "VONIS VS TUNTUTAN"
Posting Komentar