oleh : Oesman Ratmadja
Wahai para cucuku tersayang....
Kemarin eyang sedih, karena kalian cuma sampai ke tahap memanggil pulang duta besar di Australia. Sedangkan mereka yang sudah dengan semena mena menyadap, dengan tegas menyatakan sadap menyadap merupakan hal biasa dan tak akan meminta maaf pada Indonesia.
Duuuh, mendengar hal itu air mata eyang jadi menetes....
Eyang seperti tak merasa punya harga diri dan kedaulatan.
Padahal, negeri kita berdaulat dan puluhan tahun silam kita mendapatkannya dengan susah payah karena tak hanya berkorban harta. Tapi, juga nyawa. Rela melakukan demi kedaulatan negara kita dan untuk itu, sedemikian banyak rekan rekan eyang yang gugur di medan perang......
Semua dilakukan demi kemerdekaan dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat
Wahai cucu cucuku sayang.....
Kemarin memang bukan hari ini
Dan hari ini, kesedihan eyang sudah berubah menjadi kegembiraan yang proporsional
Sebab, sudah dikatakan dengan tegas, siap memutuskan hubungan persahabatan dengan sebuah negara yang dinyatakan telah menyadap tapi tak bersedia meminta maaf....
Pokoke, jika sampai batas waktu yang ditentukan mereka tak juga berubah sikap dan meralat sikapnya dengan sikap yang tetap bersahabat dengan meminta maaf.... eyang setuju jika persahabatan kembali dilanjutkan.
Bila sebaliknya dan tetap tak juga mau meminta maaf..... apa pun tindakan cucu cucuku, eyang sangat setuju dan mendukung habis habisan. Jadi, semisal tak ada permintaan maaf, tetaplah tegas bersikap dan bertindak. Sebab, putus hubungan dengan mereka yang telah dengan lancang menyadap, bukan masalah.
Tokh, negara kita adalah negeri kaya raya dengan harta karun yang melimpah ruah dan bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan seluruh anak bangsa.
Tapi, sekiranya mereka serius menyesali kekeliruan dan kesalahan dan dengan tangan terbuka memohon maaf, kembali melanjutkan hubungan tak masalah. Sebab, yang minta maaf harus dimanfaatkan dan ke depan, sepantasnyalah persahabatan dibangun bersama kesetaraan.
Berdiri sama tinggi duduk sama rendah.
Percayalah.... kedaulatan Indonesia adalah milik kita semua, rakyat Indonesia
Wahai para cucuku tersayang....
Kemarin eyang sedih, karena kalian cuma sampai ke tahap memanggil pulang duta besar di Australia. Sedangkan mereka yang sudah dengan semena mena menyadap, dengan tegas menyatakan sadap menyadap merupakan hal biasa dan tak akan meminta maaf pada Indonesia.
Duuuh, mendengar hal itu air mata eyang jadi menetes....
Eyang seperti tak merasa punya harga diri dan kedaulatan.
Padahal, negeri kita berdaulat dan puluhan tahun silam kita mendapatkannya dengan susah payah karena tak hanya berkorban harta. Tapi, juga nyawa. Rela melakukan demi kedaulatan negara kita dan untuk itu, sedemikian banyak rekan rekan eyang yang gugur di medan perang......
Semua dilakukan demi kemerdekaan dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat
Wahai cucu cucuku sayang.....
Kemarin memang bukan hari ini
Dan hari ini, kesedihan eyang sudah berubah menjadi kegembiraan yang proporsional
Sebab, sudah dikatakan dengan tegas, siap memutuskan hubungan persahabatan dengan sebuah negara yang dinyatakan telah menyadap tapi tak bersedia meminta maaf....
Pokoke, jika sampai batas waktu yang ditentukan mereka tak juga berubah sikap dan meralat sikapnya dengan sikap yang tetap bersahabat dengan meminta maaf.... eyang setuju jika persahabatan kembali dilanjutkan.
Bila sebaliknya dan tetap tak juga mau meminta maaf..... apa pun tindakan cucu cucuku, eyang sangat setuju dan mendukung habis habisan. Jadi, semisal tak ada permintaan maaf, tetaplah tegas bersikap dan bertindak. Sebab, putus hubungan dengan mereka yang telah dengan lancang menyadap, bukan masalah.
Tokh, negara kita adalah negeri kaya raya dengan harta karun yang melimpah ruah dan bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan seluruh anak bangsa.
Tapi, sekiranya mereka serius menyesali kekeliruan dan kesalahan dan dengan tangan terbuka memohon maaf, kembali melanjutkan hubungan tak masalah. Sebab, yang minta maaf harus dimanfaatkan dan ke depan, sepantasnyalah persahabatan dibangun bersama kesetaraan.
Berdiri sama tinggi duduk sama rendah.
Percayalah.... kedaulatan Indonesia adalah milik kita semua, rakyat Indonesia
0 Response to "PESAN EYANG KESURUPAN 1"
Posting Komentar