KEPINGIN PUNYA ANAK RAJIN

oleh : Oesman Ratmadja


      PAK Gondo bukan kepingin doang, tapi sudah sampai ke tahap kepingin banget punya anak yang rajin ples. Rajin belajar ilmu dunia dan akhirat, rajin bantu orangtua dan rajin hal lainnya. Hanya, harapan Pak Gondo justeru nyungsep ke got. Soalnya, Gindi, putranya yang sudah duduk di kelas enam Sekolah Dasar, tak memenuhi harapan pak Gondo.
      Lantaran pak Gondo tak bisa lagi mengarahkan agar putranya rajin, dan dia tak tega jika bersikap tegas dan kasar agar anaknya membuang sifat malas dan menggantinya dengan rajin, Pak Gondo menegaskan ke isterinya agar sang isteri yang sehari hari berada di rumah melaksanakan amanahnya.
      " Waah, saya cuma bisa bilang mudah mudahan, pak. Soalnya, si Gindi itu, kan sejak kecil kalau saya minta kerjain ini dan itu, bapak selalu melarang. Nah, kalau akhirnya dia jadi pemalas dan bapak minta saya lebih memperhatikan dalam mengarahkan, saya tak janji, pak. Apalagi saya bukan anggota dewan dan juga bukan pejabat. Jadi, saya nggak bisa meniru mereka mereka yang mudah buat janji tapi sulit merealisasi," jawab sang isteri.
     Pak Gondo tak bisa marah. Dia sadar, saat anaknya masih sekitar lima enam tahun, setiap diminta bantu ibunya menyapu dan ngepel. malah selalu marah dan menuding isterinya hanya mau enaknya saja.
     Akhirnya, pak Gondo yang galau mendiskusikan masalah anaknya ke pak Sudrajat, tetangganya di lain gang dan agak akrab karena merupakan teman sekantor.
     " Ah masa, sih," pak Sudrajat heran mendengar penjelasan pak Gondo soal anaknya.
     "Kayaknya nggak begitu, deh," lanjut pak Sudrajat
     "Sebab, dia itu, kan teman sebangku anak saya di sekolah. Jadi, putra bapak yang namanya si Gindi itu, menurut saya justeru terbilang sebagai anak yang rajin"
     Pak Gondo bukan tak kaget. Namun, dia menyembunyikan kaget dan herannya karena info dari pak Sudrajat menggembirakan karena dia punya harapan untuk melakukan hal yang diperlukan agar anaknya juga rajin jika ada di rumah.
     " Tapi, kalau di rumah dia justeru sangat malas dan sama sekali tak mau membantu pekerjaan ibunya di rumah, juga tak mau membantu dirinya sendiri agar menjadi anak pandai karena dalam hal belajar dia sangat malas, pak, " ujar pak Gondo.
    "Kok kalau tiap ada di rumah saya, dia justeru sebaliknya, ya. Bahkan, kelewat rajin," ujar pak Sudrajat
    Pak Gondo yang tadi kaget, sekarang bingung karena tak mengira jika putranya yang malas di rumah ternyata rajin jika berada di luar rumah.
    " Bisa begitu, lantaran disuruh atau mentauladani anak bapak yang menurut para tetangga memang terkenal sangat rajin," pak Gondo mencoba mencari tahu.
    " Kayaknya, sih, kreativitas anak bapak sendiri,deh," sahut pak Sudrajat, yang dengan kalem lantas menjelaskan bahwa Gindi, putra pak Gondo sangat rajin menghabiskan makanan anaknya, rajin ambil barang milik anaknya, rajin mencorat coret tembok kamar anaknya dan juga rajin mencontek jika ada PR di sekolah dan dikerjakan di rumahnya.
   Pak Gondo, kembali kaget. Kali ini, dia tak mengatakan pada pak Sudrajat kalau dirinya kepingiiiiiiiiiiiiiiin banget menjelaskan kalau dirinya malu. 

0 Response to "KEPINGIN PUNYA ANAK RAJIN"