oleh : Oesman Ratmadja
PAK
Jahuldut memang sangat kepingin banget jadi Tomas (tokoh masyarakat). Dia juga
rindu jadi pejabat di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, apa boleh baut, eh
apa boleh buat, ijazahnya sebatas SMP. dan keahliannya cuma banyak omong,
perusahaan tempatnya bekerja, hanya mer asa pantas mengangkatnya sebagai staf
bagian nyiapin makan minum karyawan
Lantaran rajin nyatut uang belanja
konsumsi ra pat dan makan siang karyawan, ekonomi rumah tangga nya jadi
lumayan. Makanya, begitu ngedenger di kampu ngnya mau ada pergantian Ketua RT,
berani ngelobi para tetangga.
Tapi, bukan lantaran ia jago
ngelobi, jika akhir nya bisa jadi ketua RT baru. Menurut sumber yang pa ling layak dipercaya, ia dipilih
warga karena hanya pak Jahuldud sendiri yang bersedia dan nafsu berat untuk
menjadi ketua RT. Warga lain, jangankan punya niat nyalonin. Ditunjuk aja
bilang males, semales-malesnya. Padahal, kan, jadi ketua RT nggak digaji. Coba
kalau digaji, mungkin yang lain tetap nggak mau jadi ketua RT.
Begitu jadi ketua RT, ia memang
bikin terobo san sedap punya. Di saat senggang, jika berhasil ngum pulin sisa-sisa makanan yang masih utuh dari
kantornya Jahuldud, pasti ngundang warga. Jika tidak, ia pasti ber kunjung dari
pintu ke pintu.
Tiap ketemu warga, yang nggak
pernah ia lupa kan
cuma satu hal. Mengajak warga agar mendidik anak-anak dengan baik, agar tidak
jadi pecandu narkoba, tidak jadi tukang teler, tidak hobi begadang kecuali ada
manfaatnya.
Lebih khusus lagi, juga berpesan,
agar yang punya anak wanita tidak sampai hamil di luar nikah. Jahuldut selalu
membanggakan kedua anaknya—Jambul yang makin rajin kuliah dan ibadah, dan
Minong, yang makin getol belajar
lantaran mau UN, meski ada tanda tanda bakalan gagal digelar serempak.
“ Kalau anak rajin belajar,
kapan saja pe merintah gelar UN, gak perlu cemas. Setahun empat kali ikut UN
juga kagak persoalan, “ tandasnya.
Hal lain, seperti kebersihan
lingkungan dan ke bersihan hati, tak lupa ia sampaikan. Malah, ia bilang, ru mahnya
selalu open house. Diantara 17 Rt di kompleks Melati Berguguran, hanya Rt yang
dipimpin pak Jahul dut yang selalu open house.
Kapan aja warganya mau bikin
KTP, gak terhalang oleh waktu. Ngelaporin bebek atawa ayam nyang ilang diembat
anak muda yang rajin begadang dan rajin ngembat hewan tetangga, kagak pake
nunggu. Langsung dilayanin, dan tanpa dipungut biaya. Tapi soal hasil, pak
Jahuldut nggak berani jamin
“ Malah, kita dikasih makan.
Lengkap sama rokoknya,” begitu info dari Semprul, salah seorang warga yang
lapor hilang KTP, tapi sebenarnya
dijadiin jaminan, lantaran waktu nambal ban motornya nyang meletus kena paku,
nggak punya duit buat bayar.
Begitulah kira-kira kondisi
keertean yang di pimpin Jahuldut.
Makanya, saat Minggu pagi banyak
warga yang datang, melaporkan kehilangan, ia tak ngegerutu, meski batal
ngikutin olahraga nimba air banjir di Karawang.Ia lebih enjoy layanin keperluan
masyarakat.
Jahuldut begitu sibuk,
ngelayanin warganya
Mulai dari yang minta surat
pengantar bikin kelakuan baik, sampai surat
keterangan orang paling miskin se dunia,dilayanin dengan prinsip 3S (Senang
Senyum Sela manya). Malah, tetangga yang minta surat pengantar mau nikah dua kali, pasti dia
layanin. Namanya juga pejabat yang pro masyarakat.
Jahuldut nggak kenal capek.
Buktinya, niatnya yang mau
sarapan setelah kelar ngelayanin warga yang terakhir minta Surat Keterangan
Sudah Insaf Dengan Serius, dia batalin.
Dan dia tetap melayani tamu yang sebenar nya tidak dia kenal. Pertama, karena
memang bukan warganya, dan Kedua, karena
tamunya juga mengaku sebenarnya dia bukan orang Komplek Melati Berguguran.
“ Tapi saya mau melaporkan
kehilangan, pak” kata cewek yang usianya sekitar sembilan belas tahun.
“Yaa, saya sih bersedia. Cuma,
nona,kan ,
bukan warga saya. Jadi, lebih tepat jika lapor ke ketua RT di mana nona
tinggal, “ Pak Jahuldut menolak seca ra
halus dan sekaligus memberi saran bagus.
Tapi, cewek yang nyebut
namanya: Muntilini sambil ngunjukin ktp asli, bersikokoh ia hanya bersedia melaporkan kehilangannya ke pak Jahuldud.
Bersambung............
0 Response to "KEPINGIN JADI TOMAS (1)"
Posting Komentar