MENUJU PELABUHAN CINTA 1




SATU



KOMENG belum kepingin bilang I Love You, pada Nurlela. Padahal, peluang untuk berlabuh di hati gadis cantik itu, sedemikian terbuka. Malah bisa dibilang bener bener udeh ngejeblak. Kapan aje mau masuk dan mau terus terang ngungkapin isi hati, kayaknya nggak bakalan ditolak. Komeng yakin cintanya tak nendang sebelah kaki, karena dia tahu Nurlela juga menaruh hati padanya.
            Lalu, kenapa peluang begitu terbuka malah memunculkan alasan  belum kepingin – yang kesannya malah mengada-ada? Jangan-jangan, bukan belum kepingin. Tapi, malah rindu berat tapi tidak  berani  mengungkap karena takut ditolak.
             Waah, jangan ngenyek, dong.
              Menghadapi setan, genderuwo, dedemit, kuntil anak atau pocong sekali pun, Komeng tidak pernah takut.  Jadi, bukan karena takut. Juga sama sekali bukan karena masih ragu.  
               Komeng  kan, cowok yang selalu berpikiran dan bertindak mantap. Penyebabnya sama sekali bukan lantaran belum punya keberanian. Sebab, sejak  usia dini, dia dididik menjadi  anak yang berjiwa berani karena benar. Juga bukan karena ragu. Soalnya, hingga saat ini, Komeng tak pernah berkenalan dengan sikap ragu
             Komeng adalah tipikal cowok yang tegas. Jika ya selalu mengatakan yes/ Kalau tidak, nggak bakalan bilang yes, melainkan tidak.  
           Juga bukan dikarenakan  cukup  banyak cowok la in yang juga berhasrat untuk menyandarkan cintanya di pelabuhan hati Nurlela.
           Kenyataan tak terbantahkan ini, Komeng justeru merasa siap bersaing. Tentu dengan fair. Buktinya, jutaan orang berebut jadi PNS dan yang sudah jadi PNS malas semalas-malasnya keluar, Komeng malah memilih me ngundurkan diri.
          Selain karena gajinya kecil, Komeng takut ketularan virus korupsi. Di lingkungan kerjanya, virus ko rup sudah berkembang biak. Komeng yang malu sama diri sendiri jika ikutan korup, dan sudah bertekad tidak  mau ikutan korupsi, berani memilih mengaukan permohonan undur diri.
          Dia tidak mau jiwanya ikut bejat. Korup duit negara yang juga duit rakyat, sama artinya mencekek rakyat. Se ngaja memelaratkan rakyat. Begitulah Komeng berprinsip   
           Kalau begitu, kenapa Komeng belum kepingin bilang I Love You pada Nurlela? Yang jelas bukan lantaran hal yang sudah dipaparkan di atas. Dia belum kepingin menyampaikan dan sekaligus mengucap hal yang sebenarnya begitu gampang, tak lain karena sesuatu dan lain hal.  
          Sampai saat ini, sesuatu dan lain hal yang dimaksud oleh Komeng, belum boleh diketahui oleh siapapun. Menurut Komeng, belum masuk ke waktu yang tepat un tuk diterang dan dijelaskan. Soalnya, selain Komeng ma sih dihinggapi kesibukan, belum ada persediaan bila cin tanya diterima dan belum tahu seperti apa solusinya bila cintanya malah ditolak, juga lantaran Komeng sangat ti dak ingin melakukan suatu hal yang dianggap sangat penting dengan cara tergesa-gesa.
         



Bersambung............

0 Response to "MENUJU PELABUHAN CINTA 1"