MAKNA PEPATAH

oleh : Oesman Ratmadja








Maaf.... jangan berusaha mengganti kata Makna Pepatah menjadi Maknya Pepatah. Sebab, tak ada data yang menyebutkan  Pepatah punya eMak. Baik emak kandung apalagi eMak tiri, yang sampai sekarang imejnya belum hilang sebagai sosok yang paling diemohi karena disangka hanya cinta pada ayah dan uangnya saja dan benci pada anak dari suami yang menikahinya
Nah... kalau Pepatah nggak punya eMak,  bertambah tidak mungkin jika dikatakan punya bapak. Sebab, eMak tanpa bapak gak mungkin bisa mengandung. Bapak tanpa eMak juga tak mungkin bisa jadi penyebab berubahnya  perut dari kurus menjadi menggelembung
Jadi, status Pepatah boleh jadi sudah sangat jelas. 
Karena tidak punya eMak dan nggak punya bapak, meski dipatah patahkan mau pun patah dengan sendirinya, argumen gak punya eMak dan bapak tidak akan bisa digugat ke pengadilan Jakarta Pusat, yang paniteranya, baru baru ini tertangkap tangan oleh KPK. Meski begitu, tentu saja masih banyak pihak yang sangat ingin mematahkan.
Jadi, semisal bunyinya : Asam di gunung garam di laut bisa bertemu di dapur.
                                                           ARTINYA :
Asam dan garam sudah dikuasai sepenuhnya oleh ibu rumah tangga yang selain
gemar belanja juga hobi memasak. Ibu rumah tangga yang sama sekali nggal suka belanja bumbu tapi hobi belanja barang mewah,  dan malas masak, dia nggak bakalan bisa kenal apalagi akrab baik sama asam maupun sama garam. Malah sangat asing dan berlagak nggak pernah berhubungan
Kalaupun memaksakan diri kepingin berkenalan, tak akan kesampaian . Sebab, asam dan garam tidak terdata sebagai benda atau bumbu yang suka dan kepingin kenalan

FILOSOFI : 
Tanpa kedua jenis bumbu ini, sehebat apapun tampilan sayur asem  tetap saja rasanya  cemplang, kurang atau tidak enak. Begitu pun kelebihan asam dan garam, yang malah bakal kedatangan penyakit darah tinggi.  Untuk menurunkannya. ambil saja tangga atau eskalator. Mudah mudahan bisa turun dari atas ke bawah. Syukur jika sekaligus turun juga darah tingginya

APRESIASI: 
Siapapun yang sudah banyak menikmati asam garam kehidupan, sulit baginya untuk percaya kalau yang lapar, bila tidak makan - nasi atau lontong,                     bisa kenyang dengan sendirinya. Jadi, jika memperlihatkan perutnya yang mengembung, pasti bukan lantaran kenyang. Melainkan yang bersangkutan sedang, sudah, atau benar terserang masuk angin.

KEBERUNTUNGAN : 
Hari ini, siapa yang bisa menjual banyak barang dijamin  mendapatkan keberuntungan karena berhasil meningkatkan penjualan dan margin antara biaya produk dengan harga jual, jumahnya lumayan. Tapi jika tak melakukan apapun nggak mungkinlah mendapat keberuntungan. Wong pak Untung saja bisa nggak untung untung dan mengaku sangat sedih kala sedang rugi dagangannya malah diangkut oleh satpol pp

SARAN         : 
Waah... jangan percaya sama yang disebutkan. Makanya, jangan dibaca serius. Baca saja dengan santai sembari mikir, lebih baik lebaran di kampung atau tetap di Jakarta dan dana yang tersedia untuk biaya transportasi ditransfer ke rekening ibunda di desa, agar beliau dapat leluasa menikmati hari raya, karena punya dana untuk membeli yang diinginkan, untuk keperluan hari raya   
 

0 Response to "MAKNA PEPATAH"