KALAU saja pemerintah sudah mengajukan Undang-Undang Larangan Bagi Muda Mudi Indonesia untuk ngejomblo dan DPR bergegas membahas dan di rapat paripurna mensahkan undang-undang tersebut, boleh jadi, Chika yang tinggi 160 cm dan dengan berat badan 50, pasti sudah menjemput bola dan dia yakin, dengan kecantikannya yang gak kalah dengan artis sinetron, tak saja sudah punya pacar. Malah, bisa saja punya banyak pacar.
Sayangnya, undang undang tersebut tak akan pernah muncul. Bahkan, seratus tahun ke depan belum tentu undang undang yang melarang muda mudi Indonesia ngejomblo, dihadirkan. Tapi, bukan karena alasan itu yang membuat Chika, masih ngejomblo meski sudah duduk di kelas tiga sebuah SMU.
Lalu, alasan apa yang membuat Chika malah lebih suka ngejomblo?
Alasannya sih sederhana. Malah, bisa dikatakan : simpeeeeeeeel, buanget.
Pilihan serta tekad Chika yang cantik ngejomblo, tentu saja belum tentu diingini apalagi dimiliki oleh cewek yang kecantikannya setara dengannya. Meski begitu, Chika tak pernah mengajak, menghimbau atau mempengaruhi siapapun agar berkenan mengikuti jejaknya. Untuk itu Chika tidak pernah mempersoalkan teman teman sekolahnya yang kebanyakan sudah punya pacar. Malah, Chika juga nggak pernah ikut campur urusan orang lain - termasuk dua rekannya, Susan dan Marni. Padahal, keduanya banget gonta ganti pacar.
Chika yang sebenarnya diincar banyak cowok, juga gak membanggakan sikapnya yang konsisten. Dan jika dia tetap bertahan dengan kejombloannya, bukan lantaran kepingin agar Presiden Joko Widodo mengangkat dirinya sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani yang baru saja diangkat sebagai Menkeu. Chika juga tidak berharap agar pihak kejaksaan memberinya kesempatan seluas-luasnya untuk meliput eksekusi hukuman mati untuk para gembong narkoba, yang bisnis guritanya merusak mental anak bangsa.
Meski Chika tau jika hanya dirinya yang dibolehkan meliput prosesi eksekusi hukuman mati , namanya akan melambung dan hasil kerja jurnalistiknya bakal menghasilkan banyak uang karena laris manis jika dijual ke berbagai media cetak dan elektronik. Namun, kejombloan Chika sama sekali tak pernah dikaitkan dengan yang disebutkan
Sumpah... bukan itu semua yang menguatkan tekadnya ngejomblo. Sebab, seperti yang sudah dikatakan, Chika ngejomblo karena alasan yang sangat sederhana dan simpeeeeeel buanget.
Meski sedemikian simpel, tapi efeknya sungguh sangat luar biasa. Buktinya, tak hanya proses studinya yang berjalan mulus dan lancar. Prestasinya pun dipuji karena Chika selalu ranking satu, dan nilai rapotnya pun hanya membuat orang yang tahu lebih bergegas memperlihatkan decak kagum timbang memandang dengan sebelah mata.
Chika merasa sama sekali tidak rugi jika dirinya tetap bertekad untuk terus mempertahankan sikap. Terlebih lantaran ngejomblo Chika selalu menuai prestasi. Jadi, bukankah tak perlu punya pacar, jika cowok yang hadir hanya membuatnya harus ikhlas untuk buang buang waktu, lupa belajar dan bolak balik cemburu, mengingat kebanyakan cowok lebih hobi mempermainkan wanita timbang menyayangi pacarnya seumur hidup.
Bukankah pendidikan harus lebih diutamakan? Sebab, siapa saja yang sengaja membuang buang waktu di suatu saat malah bakal merasa menyesal dan meski pun penyesalannya sedemikian dalam, sama sekali tak berguna. Sebab dia tak akan mampu menemukan kembali waktunya yang hilang dengan sia-sia. Karena hal itulah, tak sedikit cowok atau cewek yang lantaran lebih suka membuang buang waktu, tak pernah akrab dengan yang namanya prestasi
Masih lanjut.......
Sayangnya, undang undang tersebut tak akan pernah muncul. Bahkan, seratus tahun ke depan belum tentu undang undang yang melarang muda mudi Indonesia ngejomblo, dihadirkan. Tapi, bukan karena alasan itu yang membuat Chika, masih ngejomblo meski sudah duduk di kelas tiga sebuah SMU.
Lalu, alasan apa yang membuat Chika malah lebih suka ngejomblo?
Alasannya sih sederhana. Malah, bisa dikatakan : simpeeeeeeeel, buanget.
Pilihan serta tekad Chika yang cantik ngejomblo, tentu saja belum tentu diingini apalagi dimiliki oleh cewek yang kecantikannya setara dengannya. Meski begitu, Chika tak pernah mengajak, menghimbau atau mempengaruhi siapapun agar berkenan mengikuti jejaknya. Untuk itu Chika tidak pernah mempersoalkan teman teman sekolahnya yang kebanyakan sudah punya pacar. Malah, Chika juga nggak pernah ikut campur urusan orang lain - termasuk dua rekannya, Susan dan Marni. Padahal, keduanya banget gonta ganti pacar.
Chika yang sebenarnya diincar banyak cowok, juga gak membanggakan sikapnya yang konsisten. Dan jika dia tetap bertahan dengan kejombloannya, bukan lantaran kepingin agar Presiden Joko Widodo mengangkat dirinya sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani yang baru saja diangkat sebagai Menkeu. Chika juga tidak berharap agar pihak kejaksaan memberinya kesempatan seluas-luasnya untuk meliput eksekusi hukuman mati untuk para gembong narkoba, yang bisnis guritanya merusak mental anak bangsa.
Meski Chika tau jika hanya dirinya yang dibolehkan meliput prosesi eksekusi hukuman mati , namanya akan melambung dan hasil kerja jurnalistiknya bakal menghasilkan banyak uang karena laris manis jika dijual ke berbagai media cetak dan elektronik. Namun, kejombloan Chika sama sekali tak pernah dikaitkan dengan yang disebutkan
Sumpah... bukan itu semua yang menguatkan tekadnya ngejomblo. Sebab, seperti yang sudah dikatakan, Chika ngejomblo karena alasan yang sangat sederhana dan simpeeeeeel buanget.
Meski sedemikian simpel, tapi efeknya sungguh sangat luar biasa. Buktinya, tak hanya proses studinya yang berjalan mulus dan lancar. Prestasinya pun dipuji karena Chika selalu ranking satu, dan nilai rapotnya pun hanya membuat orang yang tahu lebih bergegas memperlihatkan decak kagum timbang memandang dengan sebelah mata.
Chika merasa sama sekali tidak rugi jika dirinya tetap bertekad untuk terus mempertahankan sikap. Terlebih lantaran ngejomblo Chika selalu menuai prestasi. Jadi, bukankah tak perlu punya pacar, jika cowok yang hadir hanya membuatnya harus ikhlas untuk buang buang waktu, lupa belajar dan bolak balik cemburu, mengingat kebanyakan cowok lebih hobi mempermainkan wanita timbang menyayangi pacarnya seumur hidup.
Bukankah pendidikan harus lebih diutamakan? Sebab, siapa saja yang sengaja membuang buang waktu di suatu saat malah bakal merasa menyesal dan meski pun penyesalannya sedemikian dalam, sama sekali tak berguna. Sebab dia tak akan mampu menemukan kembali waktunya yang hilang dengan sia-sia. Karena hal itulah, tak sedikit cowok atau cewek yang lantaran lebih suka membuang buang waktu, tak pernah akrab dengan yang namanya prestasi
Masih lanjut.......
0 Response to "SI JOMBLO JATUH CINTA 1"
Posting Komentar