Kayaknya Mas Rebo kepingin Japra berinisiatif dan segera mengabarkan hasil perjuangannya yang penuh semangat, membujuk dan meluluhkan hati Nurlela sehingga berkenan, bersedia menikah dengan mas Rebo, yang ikhlas menceraikan isterinya bila Nurlela memang siap berlayar menuju pelabuhan cinta bersama mas Rebo
Japra bukan kagak kepingin buru buru menyampaikan hasil usaha nyomblangnya kepada mas Rebo yang kayaknya sudah tidak sabar dan sangat ingin mengetahui hasil kerjanya, hanya, Japra terpaksa menunda, karena pandangannya yang mengarah ke rumah melihat sesosok tubuh moleg melangkah ke arah mereka. Mas Rebo yang memang sudah rak sabar tapi tak tahu kalau isterinya baru ke luar dari dalam rumah dan tak berapa lama lagi bakal sampai ke tempat dimana suaminya dan Japra sedang berbincang
"Bang...." Mas Rebo yang kayaknya kagak sabar, terpaksa menegur Japra.
" Kayaknya saya sudah kepingin banget dapat info terindah dalam hidup saya, deh"
Japra yang sedang memperhatikan isteri mas Rebo, terpaksa mengalihkan perhatiannya ke mas Rebo. Dia maklum, kalau mas Rebo sedemikian tak sabar. Cuman, haruskah Japra menyampaikan laporan sementara sosok isteri mas Rebo semakin jelas nampak di pelupuk mata?
" Masa bodo amat, dah," ujar Japra dalam hati.
Japra yang sebenarnya ingin rahasia dia dan mas Rebo tak diketahui pihak lain, terpaksa memenuhi keinginan mas Rebo yang ingin segera mendapat laporan tentang missi Japra meluruhkan hati Nurlela.
Mendengar laporan singkat Japra yang menjelaskan kegagalan misinya, mas Rebo spon tan bereaksi.
" Jadi, misi bang Japra meluruhkan hati Nurlela agar bersedia menikah dengan saya, tak membawa hasil ?" Tanya Mas Rebo, yang lantaran kesal, kecewa, jadi tak mampu menahan suaranya yang menggelegar.
Japra benar-benar jadi serba salah. Sebab, saat mas Rebo memamerkan kesalnya, isteri mas Rebo sudah di belakang suaminya.
Nggak mungkin dong, isteri mas Rebo tak mendengar kalimat yang baru saja diucapkan suaminya.
Gak mungkin dong, kalimat yang isinya sangat jelas dan bisa langsung dipahami oleh anak kecil sekalipun, tidak dipahami oleh sang isteri?
Terlebih, isteri mas Rebo juga melihat langsung seperti apa ekspresi suaminya. Kaget dan gugupnya mas Rebo , yang tak menyangka isterinya muncul, tak cuma membuat isterinya kesal. Lebih dari itu, juga ingin mengetahui lebih jauh mengapa suaminya yang berbincang di luar rumah, kecewa pada Japra, sehingga sampai meluncur kalimat yang terekam sangat jelas oleh isterinya.
Japra mengira, peristiwa yang baru saja terjadi bakal menimbulkan perang suami isteri yang dahsyat, dan jika perkiraan Japra tidak meleset, peperangan di depan rumah mas Rebo bakal menarik perhatian warga.
Sayangnya, yang diprediksi oleh Japra justeru tidak terjadi.
Kedewasaan sikap dan pola pikir isteri mas Rebo memang patut diacungi jempol. Meski nampak sangat emosi, isteri mas Rebo tak langsung menumpahkan emosinya. Juga tak punya keinginan melabrak. Padahal, mas Rebo, makin kelihatan gugup. Dan kegugupannya, jelas dapat ditebak. Dia merasa bersalah, dan gak mungkin berbohong karena sang isteri mendengar langsung apa yang tadi dia katakan, dan .... saat Mas Rebo mengira isterinya akan meledakkan emosi, mas Rebo justeru mendengar kalimat yang meminta agar dia segera masuk ke dalam rumah. Japra ternganga. Sebab, isteri mas Rebo segera mengikuti langkah mas Rebo yang dengan lesu menelusuri halaman rumah mereka, dan sama sekali tak memintanya untuk menjadi saksi untuk dimintai keterangan yang diperlukan.
"Lhaaaaa... terus apa yang mesti gue lakukan?" Celetuk Japra, yang tak lagi melihat sosok yang tengah menghadapi masalah setelah mereka masuk ke dalam rumah.
Japra bukan kagak kepingin buru buru menyampaikan hasil usaha nyomblangnya kepada mas Rebo yang kayaknya sudah tidak sabar dan sangat ingin mengetahui hasil kerjanya, hanya, Japra terpaksa menunda, karena pandangannya yang mengarah ke rumah melihat sesosok tubuh moleg melangkah ke arah mereka. Mas Rebo yang memang sudah rak sabar tapi tak tahu kalau isterinya baru ke luar dari dalam rumah dan tak berapa lama lagi bakal sampai ke tempat dimana suaminya dan Japra sedang berbincang
"Bang...." Mas Rebo yang kayaknya kagak sabar, terpaksa menegur Japra.
" Kayaknya saya sudah kepingin banget dapat info terindah dalam hidup saya, deh"
Japra yang sedang memperhatikan isteri mas Rebo, terpaksa mengalihkan perhatiannya ke mas Rebo. Dia maklum, kalau mas Rebo sedemikian tak sabar. Cuman, haruskah Japra menyampaikan laporan sementara sosok isteri mas Rebo semakin jelas nampak di pelupuk mata?
" Masa bodo amat, dah," ujar Japra dalam hati.
Japra yang sebenarnya ingin rahasia dia dan mas Rebo tak diketahui pihak lain, terpaksa memenuhi keinginan mas Rebo yang ingin segera mendapat laporan tentang missi Japra meluruhkan hati Nurlela.
Mendengar laporan singkat Japra yang menjelaskan kegagalan misinya, mas Rebo spon tan bereaksi.
" Jadi, misi bang Japra meluruhkan hati Nurlela agar bersedia menikah dengan saya, tak membawa hasil ?" Tanya Mas Rebo, yang lantaran kesal, kecewa, jadi tak mampu menahan suaranya yang menggelegar.
Japra benar-benar jadi serba salah. Sebab, saat mas Rebo memamerkan kesalnya, isteri mas Rebo sudah di belakang suaminya.
Nggak mungkin dong, isteri mas Rebo tak mendengar kalimat yang baru saja diucapkan suaminya.
Gak mungkin dong, kalimat yang isinya sangat jelas dan bisa langsung dipahami oleh anak kecil sekalipun, tidak dipahami oleh sang isteri?
Terlebih, isteri mas Rebo juga melihat langsung seperti apa ekspresi suaminya. Kaget dan gugupnya mas Rebo , yang tak menyangka isterinya muncul, tak cuma membuat isterinya kesal. Lebih dari itu, juga ingin mengetahui lebih jauh mengapa suaminya yang berbincang di luar rumah, kecewa pada Japra, sehingga sampai meluncur kalimat yang terekam sangat jelas oleh isterinya.
Japra mengira, peristiwa yang baru saja terjadi bakal menimbulkan perang suami isteri yang dahsyat, dan jika perkiraan Japra tidak meleset, peperangan di depan rumah mas Rebo bakal menarik perhatian warga.
Sayangnya, yang diprediksi oleh Japra justeru tidak terjadi.
Kedewasaan sikap dan pola pikir isteri mas Rebo memang patut diacungi jempol. Meski nampak sangat emosi, isteri mas Rebo tak langsung menumpahkan emosinya. Juga tak punya keinginan melabrak. Padahal, mas Rebo, makin kelihatan gugup. Dan kegugupannya, jelas dapat ditebak. Dia merasa bersalah, dan gak mungkin berbohong karena sang isteri mendengar langsung apa yang tadi dia katakan, dan .... saat Mas Rebo mengira isterinya akan meledakkan emosi, mas Rebo justeru mendengar kalimat yang meminta agar dia segera masuk ke dalam rumah. Japra ternganga. Sebab, isteri mas Rebo segera mengikuti langkah mas Rebo yang dengan lesu menelusuri halaman rumah mereka, dan sama sekali tak memintanya untuk menjadi saksi untuk dimintai keterangan yang diperlukan.
"Lhaaaaa... terus apa yang mesti gue lakukan?" Celetuk Japra, yang tak lagi melihat sosok yang tengah menghadapi masalah setelah mereka masuk ke dalam rumah.
- Bersambung........
af460233a7ad31a9398615272af616f3be042c5c875c5146f6
0 Response to "MENUJU PELABUHAN CINTA 20"
Posting Komentar