Cucuku yang ganteng dan kece....
Eyang banggaaaaa banget, karena kalian sudah paham berpuasa itu harus dilaksanakan dengan ikhlas dan di dalam keikhlasan yang tanpa pamrih, cucuku sudah mampu menggaris bawahi bahwa setiap yang berpuasa harus mengutamakan tujuan yang paling diinginkan, yakni mampu mengendalikan hawa nafsu
Dengan begitu, cucuku juga paham, keberhasilan menjinakkan hawa nafsu membuat kalian tidak lagi menjadi seorang hamba yang berkeinginan untuk meraih dunia dengan cara yang tidak dibolehkan oleh ajaran agama. Dan, eyang sudah merasakan, betapa indahnya hidup jika semua kebutuhan sehari hari dibiayai dari uang yang diperoleh dengan halal.
Itu sebabnya eyang banggaaaaaaa banget. Sebab, puasa malah mendorong para cucu untuk semakin bergairah dalam meningkatkan kualitas iman dan kualitas taqwa. Dan ketika puasa juga mendorong cucuku yang dalam bekerja enggan telat datang ke kantor, makin malas membudayakan pungli, gak nafsu jadi maling uang negara, dan emoh menjadi orang pelit, ketika itulah eyang makin yakin jika kalian adalah cikal bakal pemimpin yang kelak dapat melaksanakan amanah dengan super baik.
Eyang tak pernah mau berhenti bersyukur pada sang Khalik, karena cucuku sayang, sit untuk terus menjadi hamba Allah yang jujur.
Cucuku......Jujur itu sangat penting. Dan kemuliaan seseorang itu akan terbangun dengan baik jika dirinya tak hanya mencintai kejujuran. Tapi, menjadikan kejujuran sebagai pedoman untuk membangun kemuliaan. Tanpa kejujuran, siapa pun bakal menjadi asing pada dirinya sendiri. Mengapa? Karena jika sifat culas, curang dan serakah sengaja dipelihara, maka yang dihasilkan olehnya bukan kemuliaan, tapi kebangkrutan. Karena dibelenggu oleh sifat buruknya yang dikendalikan oleh hawa nafsu, kemuliaan yang awalnya kepingin mendekat dan melekat. malah mendadak menjauh. Dan maunya, benar-benar bukan lagi kepingin mendekat. Tapi langsung memilih lebih baik menjauh
Mengapa? Karena culas, curang, serakah yang jauh dari kejujuran itu, selain merugikan pihak lain juga teramat sangat merugikan diri sendiri.
Awalnya, memang, mereka yang bangga dengan sifat buruknya, jadi memperoleh kemudahan dalam menumpuk harta. Mereka merasa senang dan bangga, karena mengira banyak harta bakal dihormati dan disanjung setinggi langit. Sebab, dia merasa bisa membeli orang lain dengan uangnya yang berlimpah.
Tapi ujungnya? Gak sedikit yang malah jadi penghuni penjara. Mereka ditangkap karena terbukti telah menyalah-gunakan jabatan, dan karena sudah ketahuan mengeruk uang negara untuk kepentingan pribadinya, maka tamatlah riwayatnya. Mengapa? Karena setelah dijerat oleh hukum, tak hanya nama baiknya yang hancur berantakan. Nama baik keluarganya pun porak poranda. Orang orang yang semula dekat karena ada kepentingan, tanpa ragu menjauhinya. Mereka tak ingin disangka sebagai bagian darinya.
Sungguh sangat bagus jika cucuku makin malas mengikuti jejak koruptor. Benar benar hebat jika cucuku tak mau ikut ikutan mabok, apalagi nenggak minuman oplosan yang mematikan. Eyang tak segan memberi acungan jempol, pada cucu eyang yang emoh berjudi, bersemangat menjauhi narkoba dan terus berupaya menjauhi zinah.
Sebab, ramadan memang punya misi mengajak setiap orang yang beriman untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa, sehingga siapa saja yang ikhlas menjinakkan hawa nafsunya bakal menjadi sosok yang berhak meraih kemenangan. Meraih kemuliaan yang paling diinginkan oleh setiap hamba yang selalu ingat pada datangnya hari pembalasan
Cucuku sayang....
Mari mantapkan puasa kita dengan memperbanyak amaliah. Kita harus terus berusaha untuk memacu diri agar menjelma sebagai hamba yang rajin membantu orang orang miskin, yatim piatu dan siapa saja yang kondisinya dalam keadaan papa.
Jika tidak atau belum mampu memberi banyak, teruslah beramal meski hanya bisa memberi sedikit. Bukankah, dari yang sedikit bila terus dilaksanakan lama lama menjelma jadi bukit. Percayalah... jangan takut memberi dan berbagi, kepada saudara kita yang membutuhkan. Sebab, siapa saja yang makin berani bersedekah di waktu sempit, Allah Swt pasti mengganjar dengan kebaikan yang paling indah. Kebaikan yang membuat kita tak hanya terus bersyukur. Tapi juga selalu merasa cukup. Mengapa? karena di jiwa hamba yang suka memberi, bermukim rasa aman dan kecukupan yang sangat menentramkan.
Bukankah siapa saja sangat ingin hidup dalam ketentraman?
Nah... mari kita raih ketentraman dengan melaksanakan puasa dengan ikhlas, dan menjadi dermawan dengan pola pikir yang cerdas. Laksanakan semua tanpa pamrih, karena hanya dengan keikhlasan semua yang kita lakukan bakal diridhoi. Dan jika Sang Khalik sudah ridho pada apa yang kita amal dan ibadahkan, Insya Allah, tak sulit meraih kemenangan.
Selamat melanjutkan ibadah puasa, cucuku sayang. Tetaplah di jalur yang benar agar dipermudah dalam meraih kemenangan
0 Response to "SKETSA 291"
Posting Komentar