Wow.... sumpah, saya hanya ingin agar bisa terkejut. Tapi, karena tidak tahu lagi bagaimana caranya terkejut mau tak mau saya jadi sulit terkejut. Sebab, sebelumnya, KPK sudah memberi sinyal kalau pihaknya akan mengumumkan status tersangka yang dialamatkan ke seorang petinggi negeri. Karena kasusnya dijelaskan - menyangkut soal dana haji, setelah Abraham Samad menjelaskan, saya tak berani menyebut nama. Tapi, yakin siapa petinggi yang bakal jadi tersangka
Mengapa? Karena yaa kasusnya terkait dana haji. Dan, borok yang terus membesar di Kementrian Agama, bukan rahasia lagi. Tapi, tak pernah ada niatan diperbaiki. Tak heran jika sebelumnya, ada kehebohan karena pengadaan Al Qur'an pun dimanfaatkan untuk di korupsi. Jika yang kemudian diungkapkan adalah korupsi dana haji, bukan kasusnya yang mengejutkan.
Tapi, keberanian KPK yang membuat saya terkejut. Namun, saya tidak mau shock. Sebab, setelah terkejut muncul keinginan yang tulus untuk memberi acungan jempol. Pertanda, saya sangat salut pada KPK yang berani menetapkan Surya Dharma Ali sebagai tersangka, yang sudah menikmati anggaran biaya pemondokan, catering dan yang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Hanya, saya heran, kebanyakan petinggi malah tidak menangkap simpati rakyat pada KPK. Mereka malah mengatakan, agar kasus SDA tidak dipolitisir. Busyet, dah. Ini tugas penegakkan hukum yang harus dilaksanakan oleh KPK, karena rakyat memberi amanah agar kemampuan KPK dalam memberantas korupsi, selain semakin serius juga semakin berkualitas.
Mestinya, tokoh seperti Amien Rais, ikut memberi acungan jempol dan mengatakan atau mengingatkan, agar para petinggi negeri tidak coba coba melakukan tindak pidana korupsi karena di negeri ini ada KPK yang semakin berani dan bertaji, karena KPK serius melaksanakan amanah. Bukan seperti kebanyakan petinggi negeri, yang oleh rakyat diberi amanah tapi kemudian diplintir menjadi aminah.
Yaaa... seperti Menteri Agama, yang kayaknya sadar dan berinisiatif untuk mengubah amanah jadi aminah. Padahal, tugas yang diamanahkan kepada menteri agama sangat mulia. Membangun moral masyarakat agar mereka yang beragama mematuhi dan melaksanakan perintah agama dengan benar sehingga terbangun moralitas yang baik, eeeh, sang menteri agama malah memperlihatkan jika moral yang melekat di dirinya tak lebih dari moral koruptor.
Busyet, deh. Pantesan saja banyak tawuran, marak kasus pelecehan seksual yang diwarnai oleh prilaku hobi melakukan sodomi. Juga makin banyak jumlah korban yang jadi pecandu narkoba. Nggak taunya, sang menteri yang mestinya mampu membangun moral, sebatas mampu melakukan tindak pidana korupsi.
Jadi, benar niih menteri agama sudah berstatus sebagai tersangka?
Kalau begitu, alangkah hebatnya kelakuan Surya Dharma Ali yang sanggup melakukan korupsi meski ia tahu, dana haji adalah dana rakyat yang rela membayar mahal karena sangat ingin melaksanakan ibadah serta berharap mendapat pengampunan dan berkah dari Allah SWT.
Mengapa? Karena yaa kasusnya terkait dana haji. Dan, borok yang terus membesar di Kementrian Agama, bukan rahasia lagi. Tapi, tak pernah ada niatan diperbaiki. Tak heran jika sebelumnya, ada kehebohan karena pengadaan Al Qur'an pun dimanfaatkan untuk di korupsi. Jika yang kemudian diungkapkan adalah korupsi dana haji, bukan kasusnya yang mengejutkan.
Tapi, keberanian KPK yang membuat saya terkejut. Namun, saya tidak mau shock. Sebab, setelah terkejut muncul keinginan yang tulus untuk memberi acungan jempol. Pertanda, saya sangat salut pada KPK yang berani menetapkan Surya Dharma Ali sebagai tersangka, yang sudah menikmati anggaran biaya pemondokan, catering dan yang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Hanya, saya heran, kebanyakan petinggi malah tidak menangkap simpati rakyat pada KPK. Mereka malah mengatakan, agar kasus SDA tidak dipolitisir. Busyet, dah. Ini tugas penegakkan hukum yang harus dilaksanakan oleh KPK, karena rakyat memberi amanah agar kemampuan KPK dalam memberantas korupsi, selain semakin serius juga semakin berkualitas.
Mestinya, tokoh seperti Amien Rais, ikut memberi acungan jempol dan mengatakan atau mengingatkan, agar para petinggi negeri tidak coba coba melakukan tindak pidana korupsi karena di negeri ini ada KPK yang semakin berani dan bertaji, karena KPK serius melaksanakan amanah. Bukan seperti kebanyakan petinggi negeri, yang oleh rakyat diberi amanah tapi kemudian diplintir menjadi aminah.
Yaaa... seperti Menteri Agama, yang kayaknya sadar dan berinisiatif untuk mengubah amanah jadi aminah. Padahal, tugas yang diamanahkan kepada menteri agama sangat mulia. Membangun moral masyarakat agar mereka yang beragama mematuhi dan melaksanakan perintah agama dengan benar sehingga terbangun moralitas yang baik, eeeh, sang menteri agama malah memperlihatkan jika moral yang melekat di dirinya tak lebih dari moral koruptor.
Busyet, deh. Pantesan saja banyak tawuran, marak kasus pelecehan seksual yang diwarnai oleh prilaku hobi melakukan sodomi. Juga makin banyak jumlah korban yang jadi pecandu narkoba. Nggak taunya, sang menteri yang mestinya mampu membangun moral, sebatas mampu melakukan tindak pidana korupsi.
Jadi, benar niih menteri agama sudah berstatus sebagai tersangka?
Kalau begitu, alangkah hebatnya kelakuan Surya Dharma Ali yang sanggup melakukan korupsi meski ia tahu, dana haji adalah dana rakyat yang rela membayar mahal karena sangat ingin melaksanakan ibadah serta berharap mendapat pengampunan dan berkah dari Allah SWT.
0 Response to "MENTERI AGAMA JADI TERSANGKA ?"
Posting Komentar