PANTUN TENTANG CINTA (I)



Oleh:  Oesman Ratmadja

Jika kembali datang musim penghujan
Tak perlu bertandang ke makam keramat
Sepanjang kita sanggup menghalau ujian
Pasti kembali bertemu setelah dunia kiamat.

Yang lantang berteriak, hanya kondektur
Yang sejahtertakan rakyat, tentu saja pemerintah
Say, aku bersumpah, jika cintaku sampai ngelantur
Ambil gergaji  dan belahlah leherku  sampai patah.  

Maunya, kepingin memetik kembang sepatu
Tapi batal lantaran hujan sangat deras
Biarlah cinta kita tak bisa lagi menyatu
Yang penting, otak dan hati kita tetap waras

Bukan berarti tak bisa beli beras
Meski harga cabe melonjak sangat tinggi
Kalau karena putus cinta, kita jadi tak waras
Menghadapi persoalan hidup pasti selalu grogi

Menghitung harus mulai dari angka satu
Syukur jika akhirnya sanggup sampai sejuta
Kenapa cinta sudah tak bisa lagi menyatu
Pasti karena kedua pihak keliru cara menata

Jangan pernah berpikir soal strata
Sedangkan langit bersikokoh dengan biru
problema lain memang beda dgn problem cinta
Hanya mengapa juga membuat kita harus terharu



0 Response to "PANTUN TENTANG CINTA (I)"