BBM NGGAK JADI NAIK







oleh : Oesman Ratmadja


       MOHENG, si pedagang koran yang lincah, di hari Jumat Kliwon, rada kesal dengan nasibnya yang dianggap nahas. Sebab, sampai jam sembilan, koran yang biasa dibawa sudah habis, eh, di pagi Jumat yang dianggap apes olehnya, masih numpuk
       "Apa yang harus kulakukan agar koranku cepat habis," tanya Moheng pada dirinya sendiri.
      Sejenak, Moheng bingung karena tak muncul jawaban yang dapat menolong dirinya melakukan sesuatu agar dagangannya cepat terjual. Tapi, sesaat kemudian, Setan Blegug, hinggap di hati Mehong dan tanpa buang waktu lagi, tuh setan membisikkan kalimat yang akhirnya dijadikan ide yang dikonkritkan oleh Moheng.
     Benar saja, setelah dia bergerak sambil memamerkan korannya dan berteriak, " Harga BBM tak jadi naik. Harga BBM tak jadi naik...Harga BBM tak jadi naik"
     Orang yang semula cuwek, langsung tertarik dengan promosi gaya Moheng.
     Moheng yang lincah, begitu terima uang dari pembeli, langsung menerikkan kalimat yang sama.
     Karena kelincahannya. tak terasa korannya tinggal tersisa beberapa lembar saja. Hanya, Moheng tak bisa langsung pergi ketika seorang pembeli yang sudah menerima korannya memberi uang seratus ribu. Sembari menanti uang kembalian, si pembeli yang memanfaatkan untuk membaca dan mencari berita yang dipromokan oleh Moheng, akhirnya merasa terkecoh. Sebab, yang dia baca justru berita harga BBM naik, dari Rp 4500 menjadi sekian atawa lebih tinggi dari harga lama.
     " Hei anak setan... kamu bilang harga BBM tidak naik. Mana ? Buktinya sama dengan yang semalam diumunkan pemerintah lewat televisi," ujar si bapak.
    " Waah... menurut saya memang tak jadi naik, pak." Moheng bersikokoh
    " Tidak jadi naik kentutmu bau? Lihat ini. beritanya kan jelas, sudah naik," ujar si Bapak
    " Yaa... bapak nggak percaya. Memang apa yang dikabarkan oleh koran yang bapak baca?" Kata Moheng, tanpa merasa bersalah
   " Koran ini memberitakan BBM naik dari 4500 perak jadi 6500 perak?" kata si Bapak, dengan jengkel
   " Berarti yang saya katakan sangat benar, pak. Sebab, BBM memang naik tapi kan harganya tidak sampai ke angka sepuluh ribu. Kalau cuma naik ke angka enam ribu lima ratus sih, harap maklum, pak. Sebab, uang kita masih dikembalikan tiga ribu lima ratus"
   Mendengar jawaban Moheng, kayaknya, si bapak kepingiiiiiiiiiiiiiiiiiiin banget membawa si Moheng ke kantor pertamina dan menukarkan si penjual koran bernama Moheng dengan setangki premium berisi 8000 liter.  . 

0 Response to "BBM NGGAK JADI NAIK"