MENYEMBUHKAN PENYAKIT TANPA BANTUAN ORANG LAIN (SATU)

oleh : Oesman Ratmadja

ADAKAH orang yang berharap dirinya diterjang oleh penyakit ? Jawabnya, jangankan diterjang, dihampiri dengan lemah lembut dan super sopan pun, jika yang menghampiri itu bernama penyakit, tak bakalan ada yang mau. Mengapa lebih ingin menolak timbang diterjang atau dihampiri oleh penyakit terlebih oleh penyakit menyeramkan seperti kanker, diabetes, tumor dan penyakit lainnya? 
Pertama, karena jika mengidap penyakit, meski hanya sebatas filek,  tentu saja membuat hidup tidak nyaman. Terlebih, bagi siapapun yang sangat pandai mengeluh.
Kedua, karena penyakit yang membuat hidup tidak nyaman , membuat penderita harus siap mengeluarkan biaya untuk berobat. Setidaknya, untuk membeli obat warung dengan harga termurah. Dan jika penyakit yang bersemayam di tubuh terbilang berat, maka dana yang harus dikuras tak lagi puluhan ribu. Tapi, bisa jutaan. Malah, bisa ratusan juta.
Masalahnya,  mungkinkah bisa menyiapkan dana yang begitu besar dalam waktu singkat, hanya untuk berobat? Selain itu, apakah dengan dana yang begitu besar dokter (apalagi dukun dan orang pintar) berani menjamin bahwa si pasien dijamin sembuh karena sudah mengeluarkan dana puluhan  atau ratusan juta rupiah. 
Bukankah dana sebesar itu lebih memuliakan diri kita jika dengan ikhlas kita amalkan ke para orang miskin, anak yatim dan mereka yang hidupnya sangat kekurangan? Mengingat kondisi itulah, artikel ini mncoba mengajak pembaca untuk mencoba mengobati penyakit tanpa bantuan orang lain, baik dokter apalagi dukun dan juga orang pintar yang mengaku mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara irasional
Mungkinkah setiap orang bisa menyembuhkan penyakit yang hinggap di dirinya? Jika tingkat keyakinan sudah tinggi, maka segela kehendak dan atau ketentuan ALLAH SWT, tak akan ada yang mampu menghalangi
Lalu, bagaimanakah caranya agar setiap orang dapat mengobati penyakit tanpa bantuan orang lain ?
Terus terang, caranya harus dikatakan sangat sulit.. Mengapa? Karena saat didera penyakit, kebanyakan dari kita lebih cenderung membangun semangat kepingin cepat sembuh dan untuk itu yang diprioritaskan cuma meminta bantuan orang lain dengan cara berobat ke dokter.
Berobat ke dokter, bukan salah. Malah, sama sekali tidak keliru. Terlebih, tugas dokter memang mengobati dan secara medis dokter paham apa yang dilakukan setelah memeriksa dan mendiagnosa dengan cermat sang pasien. Hanya, dokter tak memberi jaminan bakal  sembuh secepatnya. Dia hanya menulis resep, menganjurkan agar obat yang direkomendasikan segera ditebus dan obat yang dibeli dengan harga yang cukup mahal, dikonsumsi sesuai dengan aturan. Ada yang tiga kali sehari juga ada yang harus diminum satu atau dua kali dalam sehari
Meski begitu, bagaimana jika saat ingin sembuh.tak ada dana untuk membayar dokter dan menebus obat di apotik ?Kalau pun ada cukup uang untuk berobat ke dokter, bagaimana jika kita tinggal di pedalaman dan untuk pergi ke dokter atau rumah sakit, membutuhkan perjuangan berat karena akses menuju ke tempat berobat, baru bisa dipenuhi setelah menempuh perjalanan berjam jam.
Itu sebabnya, dianjurkan untuk mengobati penyakit tanpa mengandalkan pihak lain. Bukan berarti tak membutuhkan bantuan dokter. Dalam hal ini, kita harus terlebih dahulu mengobati diri sendiri secara pribadi karena sebagai hamba ALLAH , setiap pribadi memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit yang bisa datang kapan saja.
Tapi, kenapa harus dikatakan sulit ?
Memang sulit karena selain alasan yang disebutkan di atas, kebanyakan dari kita lebih tidak siap menerima cobaan melalui penyakit, mengingat yang terhimpun dalam setiap jiwa hanya sebatas ingin menikmati hidup enak dan tetap sehat, tanpa ingin mengetahui dan memahami bagaimana proses yang harus dilalui agar selalu leluasa menikmati hidup enak dan kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat.
Faktor inilah yang membuat banyak orang lupa bahwa dirinya memiliki keyakinan dan keterpautan yang begitu kokoh dengan SANG MAHA PENCIPTA. Padahal, DIA benar benar Maha Menyembuhkan.
Karena Yang Maha Menyembuhkan hanya ALLAH SWT, maka dokter hanya sebatas memeriksa, menangani dan juga sebatas mengandalkan obat yang dipenuhi oleh zat kimia. Pun dukun atau juga orang pintar. Mereka tak mahfum soal medis dan tak mampu menyembuhkan, selain mensugesti pesien. Timbang tersugesti oleh dukun dan juga orang pintar yang kesholehannya belum terjamin, maka jauh lebih baik bila diri kita sendiri yang mensugesti bahwa kita dapat mengobati penyakit yang sedang hinggap di tubuh sendiri.
Karena kita harus menjadi orang pintar bagi diri sendiri dan untuk mengobati diri sendiri, maka tak perlu berpikir untuk dapat mengobati orang lain jika pada akhirnya hanya merugikan orang lain.


Bersambung........

0 Response to "MENYEMBUHKAN PENYAKIT TANPA BANTUAN ORANG LAIN (SATU)"