PUISI : KULMINASI

Menatap cuaca
aku menangkap gejala
menangkap burung yang sayapnya patah
ketika merpati itu rebah ke tanah
aku menangkap air tak mengalir
yang tersumbat ketidak disiplinan
membuang sampah
aku menangkap persawahan menjadi rumah
karena hasrat bermegah megah menggejala
dan sudah dijadikan gaya hidup

Entah siapa lagi
yang akan terpuruk di tanah ini
karena malah terkagum kagum pada kemewahan
karena seperti dituntut untuk menumpuk harta
karena derajat dinilai dari materi

Aku tak ingin terpuruk
meski sama sama mendiami tanah ini
apalagi terpukau dengn riuh suara dusta
yang membuat bulan mengalirkan darah
yang membuat matahari mengucurkan nanah

Aku seperti sedang mengepak angin
padahal di sekeliling
masih terdengar keluhan panjang
yang lalu menjadi sepi
dan kelam malam jauhkan mimpi

0 Response to "PUISI : KULMINASI"